Info Terkini Kesehatan dan Kecantikan Wanita Dewasa

1.04.2010

Mengenal Jenis-Jenis Kista Ovarium

Kista ovarium sering terjadi pada wanita di masa reproduksinya. Sebagian besar kista terbentuk karena perubahan kadar hormon yang terjadi selama siklus haid, produksi dan pelepasan sel telur dari ovarium. Definisi kista ovarium sudah pernah diinfokan sebelumnya. Lantas seperti apakah jenis – jenis kista ovarium?
Jenis-jenis Kista Ovarium, yaitu:
1. Kista Fungsional
Kista yag terbentuk dar jaringan yang berubah pada saat fungsi normal haid. Kista normal ini akan mengecil dan menghilang dengan sendirinya dalam kurun 2 -3 siklus haid. Terdapat 2 macam kiste fungsional : Kiste folikuler dan Kiste Korpus Liteum.
  • Kiste Folikuler. Foliker sebagai penyimpan sel telur akan mengeluarkan sel telur pada saat ovulasi bilamana ada rangsangan LH (Luteunizing Hormon). Pengeluaran hormon ini diatur oleh kelenjar hipofisis di otak. Bilamana semuanya berjalan lancer sel telur akan dilepaskan dan mulai perjalanan ke saluran telur (tuba falloppi) untuk dibuahi. Kista filikuler terbentuk jika lonjakan LH tidak terjadi dan reaksi rantai ovulasi tidak dimulai, sehingga folikel tidak pecah atau melepaskan sel telur, dan bahkan folikel tumbuh terus hingga menjadi sebuah kista. Kista Folikuler biasanya tidak berbahaya, jarang menimbulkan nyeri dan sring hilang dengan sendirinya antara 2-3 siklus haid..
  • Kista Korpus Luteum. Bilamana lonjakan LH terjadi dan sel telu dilepaskan, rantai peristiwa lain dimulai. Folikel kemudian bereaksi terhadap LH dengan menghasilkan hormon Estrogen dan Progesteron dalam jumlah besar sebagai persiapan untk pembuahan. Perubahan dalam folikel ini disebut kospus liteum. Tetapi kadang kala setelah sel telur dilepaskan, lubang keluarnya tertutup dan jaringan-jaringan mengumpul di dalamnya, menyebabkan korpus liteum membesar dan menjadi kista. Meski kista ini biasanya hilang dengan sendiri dalam beberapa minggu, tetapi kista ini tumbuh hingga 4 inchi (10 cm) diameternya dan berpotensi untuk berdarah dengan sendirinya atau mendesak ovarium yang menyebabkan nyeri panggul atau perut. Jika kista ini berisi darah, kista dapat pecah dan menyebabkan perdarahan internal dan nyeri tajam yang tiba-tiba.
2. Kista Dermoid
Kista Ovarium yang berisi ragam jenis jaringan missal rambut, kuku, kulit, gigi dan lainnya. Kista ini terjadi sejak masih kecil, bahkan sudah dibawa sejak dalam kandungan ibunya. Kista ini biasanya kering dan tidak menimbulkan gejala, tetapi dapat menjadi besar dan menimbulkan nyeri.
3. Kista Endometriosis
Kista yang terbentuk dari jaringan endometriosis (jaringan mirip dengan selaput dinding rahim yang tumbuh diluar rahim) menempel di ovarium dan berkembang menjadi kista. Kista ini sering disebut kista coklat endometriosis karena berisi dara coklat-kemerahan. Kista ini berhubungan dengan penyakit endometriosis yang menimbulkan nyeri pada haid dan nyeri saat senggama.
4. Kista denoma
Kista yang berkembang dari sel-sel pada lapisan luar permukaan ovarium, biasanya bersifat jinak. Kistadenoma dapat tumbuh menjadi besar dan mengganggu organ peru lainnya dan menimbukan nyeri.
5. Polikistik Ovarium
Ovarium berisi banyak kista yang terbentuk dari bangunan kista folikel yang menyebabkan ovarium menebal. Ini berhubungan dengan penyakit sindrom polokistik ovarium yang disebabkan oleh gangguan hormonal, terutama hormon androgen yang berlebihan. Kista ini membuat ovarium membesar dan menciptakan lapisan luar tebal yang dapat menghalangi terjadinya ovulasi, sehingga sering menimbulkan masalah infertilitas/ketidaksuburan.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Mengenal Jenis-Jenis Kista Ovarium

0 comments:

Post a Comment