Info Terkini Kesehatan dan Kecantikan Wanita Dewasa

12.14.2009

Jenis – Jenis Gangguan Menstruasi (haid)

Terdapat lima gangguan menstruasi (haid) yang paling sering muncul, yaitu oligomenore (jangka waktu haid terlalu lama), polimenore (terlalu sering haid), hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali).
Ada dua penyebab utama gangguan menstruasi (haid). Pertama, kelainan organ seperti mioma, kanker atau polip. Kedua, kelainan hormonal (faktor ketidakseimbangan hormon, yaitu terjadinya peningkatan sekresi hormon prostaglandin yang dapat menyebabkan kontraksi uterus yang berlebihan). Dari kelima gangguan menstruasi (haid) diatas, ada yang berbahaya ada yang tidak berbahaya.
Oligomenore tidak berbahaya, namun perempuan dapat memiliki potensi sulit hamil, karena tidak terjadi ovulasi.
Polimenore dan hipermenore adalah gangguan menstruasi (haid) yang berbahaya. Terlalu sering haid (polimenore), misalnya 2 minggu sekali, dapat menyebabkan anemia. Begitu juga dengan hipermenore dapat menyebabkan anemia. Polimenore dan hipermenore juga berhubungan dengan gangguan bekuan darah dan mioma. Polimenore yang terkait dengan gangguan hormonal, dapat terjadi pada perempuan yang mengalami peralihan dari masa subur ke masa menopause. Polimenore juga dapat terjadi pada perempuan muda menjelang haid pertama kali. Perempuan obesitas juga terkadang mengalami polimenore. Faktor penyebab hipermenore adalah mioma uteri, polip endometrium, endometritis, dll. Suntik KB dapat menyebabkan oligomenore maupun amenore. Jika tidak menggunakan KB pil atau suntik, oligomenore berhubungan dengan penyakit polikistik ovarium. Yang menyebabkan perempuan tidak dapat menghasilkan sel telur, sehingga tidak terdaji ovulasi yang pada akhirnya dapat menimbulkan gangguan hormone, akibatnya jangka waktu haid sangat lama.
Perempuan dikatakan amenorea jika tidak menstruasi (haid) lebih dari 5 bulan sejak menstruasi (haid) terakhir. Amenore dibagi menjadi dua yaitu primer dan sekunder. Amenore primer terjadi pada perempuan yang tidak pernah mendapatkan haid, sedangkan amenorea sekunder terjadi pada orang yang pernah mendapatkan haid, tapi kemudian berhenti karena anovulasi. Amenore primer biasanya disebabkan oleh gangguan dari lahir. Sedangkan amenore sekunder dapat disebabkan karena kehamilan, penggunaan KB, dll.
Nah, bagaimana cara mengatasi gangguan-gangguan kesehatan pada organ kewanitaan...? Silahkan deh baca yang satu ini.
Artikel ini dirangkum dari sumber: http://www.penulisindonesia.com.



Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Jenis – Jenis Gangguan Menstruasi (haid)

2 comments: