Info Terkini Kesehatan dan Kecantikan Wanita Dewasa

5.06.2009

JADE GOODY (28) DALAM KENANGAN, PENDERITA KANKER SERVIKS

Siapa yang tak kenal Jade Goody, bintang reality show asal London, Inggris..? Nah, blog ini menceritakan kembali riwayat hidupnya. Jade tidak menutup dirinya saat menderita penyakit tertentu (Kanker Serviks). Jika selebriti umumnya menutup diri, Jade ternyata sebaliknya. Dia membuka diri. Bisa dikatakan dia termasuk selebriti pertama Inggris yang perkembangan detail kesehatannya “dipantau” publik.
Begini Kisah Nyatanya:

Sejak tahun 2000 Jade sudah merasa memiliki gangguan kesehatan, namun tiap kali di tes hasilnya negatif. Tahun 2002, hasil tes mendeteksi Dia memiliki sel tidak normal yang merupakan indikator kanker. Setelah dicek ulang ternyata belum menderita kanker.
Tahun 2004, hasil tes, dokter menduga dia terkena kanker indung telur. Begitu pun pada tahun 2006, dia melakukan tes lagi karena diduga mengidap kanker saluran pencernaan.
Namun, dari semua tes itu hasilnya negatif. Bulan Agustus tahun 2008 lalu Jade kembali menjalani tes setelah empat kali pingsan. Nah, pada tes keempat inilah dia dinyatakan positif menderita kanker serviks (servic cancer). Juru bicaranya (Max Clifford) mengatakan awalnya, jelas dia sangat terpukul. “Jade tidak menyangka dia didiagnosa menderita kanker.”
Akhirnya, tepat pada 19 Agustus 2008 Jade meninggalkan Reality Show Big Boss dan segera pulang ke London. Di Inggris, Jade langsung menjalani serangkaian tes. Dokter pun menyarankan Jade menjalani kemoterapi radiasi untuk menghambat dan mematikan sel kanker di tubuhnya.
Saat diberitahu bahwa kemungkinan sembuhnya hanya 50 persen, jade begitu terpukul. Apalagi sel kanker telah menyebar ke otak.
Sedih? Pasti. Namun Jade berusaha tegar. “Saya tetap ingin memanfaatkan kemungkinan 50 persen itu,” ungkap wanita kelahiran London, 5 Juni 1981 itu.
November 2008, Jade mulai menjalani kemoterapi pertama, dia menangis sepanjang jalan pulang. Jade masih belum percaya dirinya terkena kanker di stadium itu.
Bak reality show menjelang kematian, Jade tidak mau berahasia. Bahkan kalau bisa, dia ingin menginspirasi para wanita untuk segera memeriksakan kesehatan sebelum terlambat.
Jade berharap penderitaannya membantu mencegah perempuan lain terserang kanker. “Aku mungkin sangat terlambat, kuharap yang lain tidak, “ kata Jade.
4 Februari 2008, malang, kondisi Jade memburuk. Max Clifford menyatakan bahwa kanker telah menyebar ke hati, usus, kunci paha dan otak. Karena itu, kemungkinan Jade bertahan hanya 40 persen.
Pada 7 Februari, dokter pun memutuskan untuk mengangkat tumor yang telah menyebar di usus. Berat rasanya Jade menjalani fase ini.
Sehari menjelang hari valentine, 14 Februari 2009, Jade pun mendapat kado terburuk. Jade sudah pada tahap terminal. Dia bisa meninggal dalam hitungan minggu. Mungkin keajaiban jika bisa bertahan beberapa bulan.
Jade pun mulai menulis surat wasiat, serta merencanakan masa depan kedua anaknya. Dia juga berpamitan kepada keluarga dan merancang dua perayaan besar. Pesta pernikahan dan pemakaman.
Kekasihnya membantu. “Saya ingin jadi bagian dari sisa hidupnya. Saya ingin membahagiakan dia, “kata Jack. Dengan restu Ibunda akhirnya pada Minggu 22 Februari 2009 pernikahan dilangsungkan di sebuah bangunan kuno abad 14 Down Hall di Essex.
Akhir Februari 2009, Jade makin parah. Satu lagi operasi darurat dilakukan. Dengan setia Jack dan Jackiey (Ibunya) menemani Jade. Kedua putranya dan ayah kandung mereka pun rajin menjenguk.
Seminggu kemudian kondisi Jade melemah. Pandangannya mengabur hingga hanya satu mata yang bisa melihat. Jade kuatir mata yang satunya juga tak bisa melihat karena dia takut tak bisa melihat lagi kedua putranya.
Akhirnya, 11 Maret 2009, Jade dibawa pulang. Kanker telah menggerogoti seluruh organ vita. Jade merencanakan pemakamannya, dan sempat meminta dipasangkan satu gigi permanen untuk celah di gigi depannya. Dia juga meminta semua orang tidak menangis di pemakamannya. “Itu pesta terakhir saya, jadi saya tidak mau ada sedu sedan,”pesan Jade.
Minggu (22/3) pukul 03.14 waktu setempat, sebulan setelah menikah, jade meninggal di rumahnya. Sebelum meninggal dia telah dua hari dalam keadaan koma.
Jade menghembuskan napas terakhir ketika ditunggui ibunya, sementara Jack berada di ruang depan. Saat ibu jade menangis, Jack pun tahu bahwa Jade sudah pergi.
“Aku masuk, menepuk-nepuk wajah Jade, menciumnya dan baru kemudian menangis,” cerita Jack.
Ya, perempuan yang akhir-akhir ini menginspirasi kaumnya untuk mengecek kesehatan itu telah pergi.
(dirangkum dari berbagai sumber)

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : JADE GOODY (28) DALAM KENANGAN, PENDERITA KANKER SERVIKS

0 comments:

Post a Comment