KECANTIKAN YANG TERSEMBUNYI

Ketika seorang wanita terutama mereka yang sudah menyandang status sebagai seorang istri, atau wanita yang sudah berumah-tangga, masalah intimasi ataupun kewanitaan menjadi persoalan yang paling rahasia dan penting bagi mereka. Apabila kita berbicara masalah kewanitaan, kita akan banyak berbicara seputar vagina atau bahasa umumnya Mrs. V. Vagina jelas organ yang paling berat kerjanya, khususnya pada masa persalinan. Wilayah ini memang lembut dan sensitif. Bila tidak dilakukan perawatan secara intensif dan berkala dapat menimbulkan efek yang merugikan pada organ sensitif bagi wanita tersebut. Timbulnya bakteri yang bersifat merugikan akan mengakibatkan berbagai macam penyakit seperti keputihan, timbulnya aroma tidak sedap, gatal – gatal disekitar vagina dan lain sebagainya, tentunya akan menjadi penderitaan bagi wanita yang mengalaminya. Perawatan kewanitaan sedari dini akan membuahkan hasil kesehatan, dan kebersihan, menjadi semakin maksimal dimasa – masa selanjutnya.

Dibanding dengan organ seks pria, letak Vagina (Mrs. V) lebih tersembunyi dan sulit diamati bahkan oleh si empunya sendiri sehingga seharusnya dibutuhkan perhatian yang lebih dalam perawatannya.

Dilihat dari kultur, latar belakang keluarga, agama, pendidikan di Indonesia pada umumnya masih ada saja anggapan tabu, malu, untuk membicarakan Mrs. V secara gamblang, akibatnya banyak wanita kurang paham tentang seluk beluk Mrs. V yang akhirnya menjadi kurang peduli dengan perawatannya tetapi “ merasa normal-normal saja “ meskipun tersimpan masalah besar.
Padahal kita tinggal di daerah tropis, suhu udara yang panas membuat kita sering berkeringat. Keringat ini membuat tubuh kita lembab, terutama pada organ seksual dan reproduksi yang tertutup dan berlipat. Akibatnya bakteri mudah berkembang biak dan eksosistem di vagina terganggu sehingga menimbulkan bau tak sedap serta infeksi. Untuk itulah kita perlu menjaga keseimbangan ekosistem Mrs. V.
Ekosistem Mrs. V dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu estrogen dan laktobasilus (bakteri baik). Jika keseimbangan ini terganggu, bakteri laktobasilus akan mati dan bakteri pathogen akan tumbuh sehingga tubuh akan rentan terhadap infeksi.
Sebenarnya di dalam vagina terdapat bakteri, 95 persennya adalah bakteri yang baik sedang sisanya bakteri pathogen. Agar ekosistem seimbang, dibutuhkan tingkat keasaman (pH balance) pada kisaran 3,8 - 4,2. Dengan tingkat keasaman tersebut, laktobasilus akan subur dan bakteri pathogen mati.
Banyak faktor yang menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem vagina, antara lain kontrasepsi oral, diabetes melitus, pemakaian antibiotik, darah haid, cairan mani, penyemprotan cairan ke dalam Mrs. V (douching) dan gangguan hormon (pubertas, menopause atau kehamilan).
Dalam keadaan normal Mrs. V mempunyai bau yang khas. Tetapi, bila ada infeksi atau keputihan yang tidak normal dapat menimbulkan bau yang mengganggu, seperti bau yang tidak sedap, menyengat, dan amis yang disebabkan jamur, bakteri atau kuman lainnya. Jika infeksi yang terjadi di Mrs. V ini dibiarkan, bisa masuk sampai ke dalam rahim.
Itulah mengapa inovasi terus dilakukan sehingga memunculkan sebuah produk organik untuk kewanitaan yang unik, praktis dan aman. Produk itu diberi nama CRYSTAL – X atau bahasa kerennya THE MAGIC OF CRYSTAL – X. Bukan sulap, bukan sihir, tapi produk ini memberikan bukti nyata dapat meremajakan kembali organ kewanitaan anda.